Cerpen Menunggu Berbukan Puasa itu Sangat Menyenangkan

Cerpen Menunggu Berbukan Puasa itu Sangat Menyenangkan
Cerpen Menunggu Berbukan Puasa itu Sangat Menyenangkan

Hari sudah mulai memasuki senja, langit masih berwarna oranye kekuningan, namun sinar matahari sudah mulai meredup. Di sudut kota yang ramai ini, suasana semakin terasa haru seiring dengan hari-hari yang semakin dekat dengan bulan Ramadan.

Rizal sedang duduk di depan warung makan sederhana di pinggir jalan. Ia tengah menunggu waktu berbuka puasa tiba, namun justru menunggu ini menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan baginya. Dengan setiap detik yang berlalu, ia semakin merasakan betapa nikmatnya ibadah puasa di bulan yang penuh berkah ini.

Rizal memperhatikan orang-orang yang lewat di depan warung makan. Ada yang bergegas pulang setelah bekerja, ada juga yang sedang asyik berjalan-jalan sambil membeli takjil di pasar yang berdekatan. Ia tersenyum melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah-wajah mereka.

Sementara itu, aroma masakan yang berasal dari dapur warung semakin menggoda selera Rizal. Ia tak sabar untuk segera memulai berbuka puasa dan menyantap hidangan yang sudah disiapkan.

Namun, Rizal masih memiliki waktu beberapa menit sebelum waktu berbuka tiba. Ia memutuskan untuk membuka buku yang sudah ia bawa dari rumah dan mulai membaca dengan khusyuk. Halaman demi halaman ia telusuri, seakan tak terasa waktu pun berlalu dengan cepat.

Tiba-tiba, terdengar adzan maghrib yang berkumandang dari masjid terdekat. Rizal pun segera menutup bukunya dan berdiri untuk bersiap-siap berbuka puasa. Ia mengambil segelas air putih dan meminumnya perlahan-lahan. Rasanya begitu segar dan menyegarkan setelah seharian menahan haus.

Tak lama kemudian, hidangan berbuka puasa pun sudah disajikan di depannya. Terdapat berbagai macam makanan dan minuman yang sangat menggugah selera, mulai dari kolak, es buah, hingga nasi goreng. Rizal merasa sangat bersyukur dan bahagia bisa menikmati hidangan ini bersama keluarganya.

Setelah selesai berbuka puasa, Rizal berpamitan dengan pemilik warung makan dan menyampaikan terima kasih atas hidangan yang sudah disajikan. Ia pun pulang ke rumah dengan hati yang bahagia dan penuh syukur.

Menunggu berbuka puasa memang terasa sangat menyenangkan bagi Rizal. Selain bisa menikmati hidangan yang lezat, ia juga merasakan kebahagiaan yang tiada tara dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Di rumah, suasana Ramadan semakin terasa. Orang-orang di sekitarnya berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan dan ibadah lebih banyak. Meskipun di tengah kesibukan pekerjaan, Rizal dan keluarganya tetap bersemangat untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini.

Setelah berbuka puasa, Rizal dan keluarganya melanjutkan dengan beribadah tarawih di masjid terdekat. Rasa lelah akibat seharian bekerja terasa hilang seketika, seolah digantikan dengan semangat yang membara untuk beribadah di malam yang penuh berkah.

Sampai pada akhir Ramadan, Rizal dan keluarganya merasa sangat sedih ketika harus mengucapkan selamat tinggal pada bulan yang penuh keberkahan ini. Namun, mereka juga merasa bahagia karena telah melewati bulan suci Ramadan dengan baik dan kembali menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Rizal juga merasa beruntung karena memiliki keluarga yang selalu mendukungnya untuk beribadah dan melakukan kebaikan. Ia berharap dapat terus memperbaiki diri dan berbuat lebih banyak kebaikan di hari-hari mendatang.

Dalam hatinya, Rizal berjanji untuk tetap mengingat kenikmatan beribadah di bulan Ramadan dan berusaha untuk terus menjaga semangatnya agar dapat terus beribadah sepanjang tahun. Baginya, menunggu berbuka puasa tidak hanya sekadar menanti waktu untuk memenuhi kebutuhan fisik, namun juga sebagai waktu untuk merenungi dan memperkuat keimanan.

By. DN

Tidak ada komentar untuk "Cerpen Menunggu Berbukan Puasa itu Sangat Menyenangkan"